INFOTANI.ID – Generasi Milenial Kabupaten Tangerang dirikan bengkel Alat Mesin Pertanian (Alsintan) yang di pelopori oleh Alumni Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Kementerian Pertanian (Kementan) yang diberi nama MASE. MASE singkatan dari Multi Agro Selaras Enjiniring merupakan perusahaan pelayan jasa Alsintan yang berupaya menjawab tantangan negeri untuk generasi milenial dalam hal berkarya, professional dan mandiri dibidang pertanian.
MASE didirikan oleh Lulusan PEPI yang berjumlah lima orang dan bertujuan untuk menjaring kendala yang ada pada Alsintan. Dalam hal perbengkelan alsintan sampai saat ini masih menjanjikan untuk generasi milenial pertanian dalam upaya melakukan modifikasi-modifikasi alsintan agar dapat digunakan pada kondisi kultur tanah yang ada di beberapa daerah yang berbeda.
Hal tersebut merupakan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam peresmian Gedung asrama kampus PEPI, mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) harus turut berperan dalam membangun sektor pangan nasional yang jauh lebih kuat. Mentan SYL berharap lulusan kampus PEPI harus lebih baik dibandingkan dengan petani pada umumnya. Mentan juga menekankan bahwa menjadi petani adalah sebuah bentuk perjuangan.
“Kita berharap mahasiswa PEPI lebih berkualitas di bidang pertanian dan enjiniring pertanian. Tentu saja mereka harus mampu mengenergi pertanian dimasa yang akan datang,” ujar SYL.
SYL percaya kemampuan intelektual mahasiswa PEPI dapat berkembang dengan baik sesuai materi perkuliahan yang ada. Namun lebih dari itu, yang terpenting adalah menentukan langkah dan konsep ke depan agar lebih tertata, terstruktur dan terprogram.
“Salah satu konsep di pertanian adalah menghadirkan petani milenial kita agar demografis dari bangsa ini bisa kita manfaatkan semaksimal mungkin melalui anak-anak muda yang besok memiliki ilmu pertanian lebih baik dan tentu saja etos kerja mereka, manajemen konsepsi mereka akan lebih terstruktur,” katanya.
Senada dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, Kementerian Pertanian telah bekerja keras menghadirkan PEPI di tengah tengah masyarakat.
“Dengan komposisi Penyelenggaraan pendidikan vokasi pertanian di PEPI sendiri memiliki beban SKS mencakup 40 persen teori dan 60 persen praktik. Sehingga Diharapkan, profil lulusan PEPI sebagai job creators maupun job seekers di bidang enjiniring pertanian dapat terpenuhi”, ujar Kepala Badan PPSDMP.
Dimastria alumni PEPI program studi Teknologi Mekanisasi Pertanian membuktikan bahwa ilmu yang didapat dalam perguruan tinggi PEPI dengan mendirikan MASE. Dalam hal ini Dimas dibantu oleh kelima rekan dari berbagai program studi yang ada di PEPI. Diharapkan dengan MASE ini dapat dikembangkan inovasi dari hulu hingga hilir dalam pengembangan inovasi, dan alsintan.
“Kami membuka 5 pelayanan yakni jasa desain, manufaktur, riset, pengelolaan alsintan, servis alsintan pra panen, mesin panen, mesin pasca panen, jual beli peralatan pertanian dan suku cadang”ujarnya.
Dirinya berharap hadirnya MASE memberikan angin segar untuk pembangunan pertanian kedepan dalam mengatasi berbagai permasalahan petani serta mendorong minat generasi muda untuk berkarir khususnya sebagai seorang entrepreneur muda pertanian.